Petunjuk Teknis Kerjasama dengan Poltekkes Kemenkes dalam Rangka Program Investing in Nutrition and Early Years Phase II (INEY Fase II)


 Yuni Zahrani, SKM, MKM;Tiodora Sidabutar, SKM, MPH; Brian Sahar Afifah, SST, MPH.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh anak usia di bawah 5 tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis, terutama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Stunting terlihat dari panjang atau tinggi badan anak di bawah standar anak seumurnya. Anak didefinisikan sebagai stunted jika tinggi badan terhadap usia lebih dari dua deviasi standar di bawah median Standar Pertumbuhan Anak WHO. Angka stunting di Indonesia tahun 2023  sebesar 21.5% (Survey Kesehatan Indonesia, 2023). Sedangkan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020 – 2024 memiliki target prevalensi stunting 14 %. Strategi Nasional menargetkan penurunan prevalensi stunting sebesar 2-2,5% per tahun. Sebagai upaya menurukan angka stunting, pemerintah Indonesia melaksanakan implementasi  intervensi spesifik dan sensitif.

Selain itu, Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia mendapatkan pinjaman lunak melalui mekanisme program untuk hasil (Program for Result/PforR) disebut Program Investing in Nutrition and Early Years Program (INEY).  Pelaksanaan Program Percepatan Pencegahan Stunting melalui INEY didukung dengan dana hibah multi-donor Global Financing Facility (GFF) dan GAVI melalui Indonesia Human Capital Acceleration Multi-Donor Trust Fund (IHCA –MDTF). Dana hibah mendukung investasi  bersifat katalitik yaitu meningkatkan kapasitas pelaksanaan dan memperkuat sistem implementasi. Program INEY Fase II mendukung penurunan stunting melalui pendekatan multi sektor. Pada tahun ini melalui dukungan Program Gizi Spesifik dalam pemberian makanan tambahan dan menurunkan penyakit infeksi melalui imunisasi bersama Perguruan Tinggi, khususnya Politeknik Kesehatan Kemenkes RI (Poltekkes Kemenkes).  Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No 38 tahun 2021, perguruan tinggi berkewajiban melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, salah satunya berkwajiban melaksanakan pengabdian masyarakat.  Sejumlah 37 Poltekkes Kemenkes di 34 provinsi di Indonesia menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat ke masyarakat dalam implementasi program penurunan stunting.

Petunjuk teknis  Pelaksanaan Kegiatan Implementasi INEY Fase II dengan Poltekkes Kemenkes dibuat untuk mendukung tugas dan fungsi Poltekkes Kemenkes dalam melaksanakan kegiatan Program INEY Fase II. Sehingga diharapkan kegiatan program INEY Fase II dapat lebih efektif mendukung upaya penurunan prevalensi stunting.

Komentar

Postingan Populer